• Memeriksa...
  • Peneliti Menemukan Planet Seukuran Bumi di Luar Tata Surya

        Peneliti Menemukan Planet Seukuran Bumi di Luar Tata Surya

        Planet ini ditemukan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Spitzer yang sebetulnya sudah dinonaktifkan pada tahun 2020 lalu.

        Penelitian mengenai tata surya dan area di luar tata surya, memang selalu berhasil memukau siapapun.

        Seperti baru-baru ini, National Aeronautics and Space Administration (NASA) merilis bahwa para ahli astronomi telah menemukan sebuah planet di luar tata surya kita yang ukurannya serupa dengan Bumi.

        Planet tersebut sejauh ini diberi nama LP 791-18 d. Melansir dari situs resmi NASA, planet ini konon dilapisi oleh gunung berapi, yang diprediksi sering mengalami ledakan vulkanik layaknya bulan Io milik planet Jupiter.

        Planet ini ditemukan oleh Merrin Peterson serta timnya dan telah diungkapkan dalam sebuah jurnal berjudul 'A Temperature Earth-sized Planet with Tidal Heating Transiting an M6 Star'.

        Peterson dan timnya, menemukan planet ini melalui penelitian yang dilakukan menggunakan data dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA, Teleskop Luar Angkasa Spitzer dan beberapa observatorium.

        Björn Benneke selaku profesor astronomi sekaligus rekan satu Peterson dari Trottier Institute for Research on Exoplanets (iREx) mengatakan bahwa planet LP 791-18 d terkunci secara pasang surut.

        Artinya sisi planet ini selalu menghadap ke arah yang sama secara terus menerus. Arah yang dimaksud adalah bintang dari planet tersebut.

        Benneke juga menulis di dalam jurnal tersebut bahwa jumlah aktivitas vulkanik yang terjadi di seluruh planet ini, bisa jadi merupakan cara mempertahankan atmosfer.

        "Kondisi panas di siang hari bisa mencairkan air hingga menjadi embun di malam hari," tuturnya.

        Sebelum menemukan LP 791-18 d, para peneliti mengklaim bahwa mereka sebelumnya sudah menemukan dua planet lain. Yakni LP 791-18 b dan LP 791-18 c.

        Planet LP 791-18 b disebut memiliki ukuran 20 persen lebih besar dari Bumi. Sedangkan planet LP 791-18 c ukurannya 2,5 kali lebih besar dari Bumi. Beratnya pun sekitar tujuh kali lebih berat dari Bumi.

        Orbit planet b dan c konon melintas sangat dekat satu sama lain. Lintasan dekat planet c disebut lebih masif.

        Sehingga bisa menghasilkan tarikan gravitasi di planet d. Karena itulah peneliti akhirnya bisa menemukan planet d yang mungkin, orbitnya berubah arah jadi oval.

        Perubahan inilah yang membuat ia muncul di dalam Teleskop Luar Angkasa Spitzer.

        Temuan ini tentu menjadi pencapaian terbaru bagi Teleskop Luar Angkasa Spitzer yang sebetulnya sudah "pensiun" pada bulan Januari 2020 lalu.

        Josep Hunt selaku manajer dari proyek Spitzer di Jet Propulsion Laboratory NASA mengatakan bahwa teleskop ini benar-benar berjasa terutama bagi industri astrofisika.

        "Kami, para peneliti dan insinyur sama-sama membangun ini bukan hanya untuk mendata kumpulan yang kami temukan di ruang angkasa. Tapi juga membaginya sebagai aset dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat dan komunitas. Temuan ini membuat kami semua bangga," ujarnya.

        (Foto: nasa.gov)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...