• Memeriksa...
  • Ternyata, Nggak Cuma Kerjaan Aja yang Diaudit. Hidup Juga Bisa!

        Ternyata, Nggak Cuma Kerjaan Aja yang Diaudit. Hidup Juga Bisa!

        It’s time to check yourself in, Entizen!

        We all have our own phases in life, dan sebenernya itu wajar banget. Banyaknya hal yang terjadi dalam hidup sedikit banyak bisa membantu kita berubah jadi lebih baik--atau bahkan jadi lebih menyedihkan. Ditambah dengan pandemi selama dua tahun belakangan, kehidupan kita pasti berubah drastis dan ada kita juga jadi berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan, so that we can still live. Beberapa pengetahuan kita soal hidup, percintaan, finansial, bahkan hal seperti makeup dan fashion pasti akan selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu. Hal itu bisa disebabkan karena kita terpapar oleh informasi baru yang menurut kita lebih sesuai pelaksanaannya dengan jaman sekarang, atau memang value kita juga berubah. Perubahan ini sebenernya bisa membawa banyak hal positif dalam hidup kita, kalo kita tau mana yang harus kita buang dan mana yang harus kita pertahankan. Yuk kita cari tau gimana sih caranya mengaudit hidup kita dan memutuskan mana yang harus kita buang dan mana yang harus kita pertahankan, berdasarkan bantuan dari Tess Brigham, certified life coach dan seorang psychotherapist!

        1. Cek beberapa area dalam hidupmu dan berikan penilaian Langkah pertama yang bisa kita lakuin adalah: beri penilaian buat setiap aspek dalam hidup kamu, Entizen! Aspek yang bisa kamu nilai dalam hidupmu adalah: percintaan, karier, finansial, personal life, pertemanan, dan hal lain yang kamu rasa perlu. Dari sini, kamu bisa ngasi seberapa puas kamu dengan aspek tersebut dalam hidup dan mungkin bisa ngasi perhatian lebih di aspek yang kamu rasa nggak punya nilai yang cukup bagus.

        2. Cek lagi beliefs kamu dalam hidup Otak kita bertindak sesuai sama pengalaman yang udah kita pernah alami atau yang kita tahu dalam hidup. Makanya, kita harus

        re-look and dig deeper soal kepercayaan-kepercayaan atau pemikiran jadul yang nggak lagi applicable dan malah membatasi pergerakan kita di jaman sekarang. Nggak mau kan jadi orang yang punya pemikiran katro atau nggak fleksibel ngikutin apa yang berkembang sekarang?

        3. Saatnya tuliskan apa yang ingin kamu capai untuk setiap aspek dalam hidup Nah tadi kita udah nilai aspek apa aja dalam hidup yang butuh peningkatan atau perbaikan. Kita juga udah ngecek, kira-kira pemikiran mana nih yang bisa dipakai dan ditinggal. Saatnya sekarang kita nulis

        goals apa nih yang ingin kita capai untuk setiap aspek dalam hidup kita. Nggak usah yang muluk-muluk, yang paling penting adalah, kita pengennya kayak gimana sih dalam aspek tersebut. Atau how do we want to feel on those aspects in life?

        4. Cari gap-nya dari goals dengan realita

        Next and the last step, we can try to improve by analyzing the gap between our vision and dreams, with what happened in reality. Di sini kita bisa lihat nih, apa yang works dan nggak works, termasuk orang-orang yang ada di dalamnya lho Entizen. Kalo kita ngerasa udah nggak works, it’s time to let go and release. Nggak usah langsung ngerasa pressure buat bikin planningnya setahun, kita bisa lho nge-breakdown plan-nya jadi monthly, weekly, daily. Yang mana yang bikin kamu nyaman aja!

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...