• Memeriksa...
  • Apa Itu Slow Fashion? Cek Jawabannya dalam Artikel Berikut Ini

        Apa Itu Slow Fashion? Cek Jawabannya dalam Artikel Berikut Ini

        Para pecinta mode wajib tahu nih!

        Selain kewajiban, kampanye menjaga lingkungan sudah menjadi tren selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir. Tidak terkecuali dunia mode. Beberapa tahun terakhir ini, ada sebuah istilah muncul di industri mode. Yakni slow fashion.

        Apa itu slow fashion? Slow fashion adalah tren suistanability yang diciptakan karena ternyata, limbah fashion menjadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh McKinsey, rata-rata orang Amerika membeli pakaian baru setiap lima hari.

        Alasannya adalah karena pertama harga pakaian murah dan yang kedua adalah mereka tidak mau terlihat menggunakan pakaian yang sama dua kali. Karena itu sindrom barang sekali pakai terjadi sangat massive.

        Akhirnya, penelitian tersebut mengungkap kalau 90 persen dari pakaian yang dibuang sebetulnya masih bisa dipakai. Efeknya terhadap lingkungan dan sosial ternyata sangat signifikan. Sebagai contoh, toko retail Zara memproduksi sekitar 840 juta potong pakaian untuk dijual di kurang lebih 6 ribu toko di seluruh dunia setiap tahunnya.

        Gara-gara ini, beberapa sungai di Cina, India dan Bangladesh yang juga lokasi pabrik Zara jadi tercemar. Bahkan, limbah ini menimbulkan efek biologis di mana para biota yang tinggal di sana mulai mati.

        Karena itulah, beberapa brand dan rumah mode menolak tren ini dan menciptakan kampanye slow fashion. Di mana setiap pakaian didesain lebih everlasting, lengkap dengan kualitas bahan yang premium. Sehingga lebih tahan lama.

        Tidak hanya itu. Brand dan rumah mode ini juga beramai-ramai mengganti bahan pewarna dan bahan pakaian mereka agar lebih ramah lingkungan. Bahkan ada beberapa yang menggantinya dengan bahan hasil daur ulang.

        Selain itu, ada beberapa rumah mode dan brand juga yang menyediakan fasilitas tukar tambah. Jadi, kalau kamu punya pakaian yang sudah tidak muat atau tidak mau dipakai lagi, kamu bisa kembali ke toko tempat kamu membelinya dan menukarnya dengan baju baru. Nantinya, baju yang kamu kembalikan akan didaur ulang menjadi pakaian baru.

        Ilmu slow fashion ini sebetulnya sudah lama dilakukan di Indonesia. Yakni sistem baju lungsuran. Sebelumnya dipakai oleh orangtua kita, lalu dipakai oleh kita. Atau sebelumnya dipakai oleh kakak kita, lalu diturunkan ke adik kita.

        Meskipun mungkin konsep ini lebih mengacu pada urusan finansial, tapi tanpa sadar cara ini juga membantu untuk mengurangi limbah fashion, lho! Begitu juga dengan sistem sewa baju seperti yang dipopulerkan oleh Style Theory. Kalau kamu bosan, tinggal kamu kembalikan dan menukarnya dengan baju-baju yang lain. Praktis banget kan?

        (Foto: unsplash.com/arturo rey)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...