• Memeriksa...
  • Menyiapkan Dana Pensiun dengan Teori 4% Rule, Ini Perhitungannya

        Menyiapkan Dana Pensiun dengan Teori 4% Rule, Ini Perhitungannya

        Memasuki usia tua, seseorang tak lagi bugar seperti masa mudanya dulu. Orang lanjut usia sudah tak lagi produktif dengan aktivitasnya. Itulah sebabnya penting menyiapkan dana pensiun sejak dini agar sejahtera di hari tua. Seperti namanya, dana pensiun inilah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menurut KBBI, dana pensiun merupakan dana yang didapatkan dari iuran tetap setiap peserta ditambahkan dengan penyisihan penghasilan perusahaan, dan nantinya para peserta berhak mendapatkan bagian keuntungan setelah mereka pensiun. Walaupun sudah diatur saat seseorang masih bekerja, bisa jadi dana tersebut belumlah cukup. Salah satu metode yang terkenal untuk mengumpulkan dana pensiun yakni

        The 4% Rule alias Aturan 4%.

        Definisi the 4% rule

        Rule 4% merupakan aturan praktis yang digunakan untuk menghitung seberapa banyak dana pensiun yang dibutuhkan. Aturan ini dibuat untuk menjaga aliran pemasukan tetap stabil, sekaligus saldo rekening tetap aman. Faktanya, teori ini lahir berdasarkan data saham dan obligasi dalam kurun waktu 50 tahun di Amerika Serikat, yakni sepanjang tahun 1926-1976. Sebelum 4%

        rule, ahli keuangan menerapkan standar sebesar 5% yang dinyatakan aman untuk para pensiunan menarik dananya untuk memenuhi hidup setiap tahunnya. Angka 4% didapat dari asumsi imbal hasil investasi yang rata-ratanya berkisar di angka 7% per tahunnya. Dengan perkiraan inflasi 3% per tahun, ditemukan selisih di tengah yaitu 4%. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: Dana Pensiun = Pengeluaran tahunan [Pengeluaran rutin bulanan x 12] x 25 Darimana angka 25? Angka ini diperoleh dari 100% dibagi 4%. Contoh, pengeluaran bulanan kamu setiap bulannya adalah Rp 5 juta. Maka pengeluaran tahunan adalah 60 juta. Dengan angka ini, dana hari tua yang harus kamu siapkan adalah Rp 60 juta x 25 sama dengan 1,5 miliar.

        Instrumen Investasi yang Cocok untuk Mengumpulkan Dana Pensiun Tiba saatnya pensiun, kamu sudah tidak lagi mendapatkan penghasilan dari perusahaan. Untuk itu, penting bagi kamu mengalokasikan gaji selama ini untuk dana pensiun di masa depan. Apa saja instrumen pilihan yang cocok?

        1. Saham Instrumen saham menjadi pilihan yang tengah digandrungi generasi milenial masa kini. Bukan apa, instrumen ini menawarkan keuntungan yang cukup tinggi apalagi kalau dikumpulkan dalam jangka waktu panjang. Sebelum memulai, jangan lupa juga investasi leher ke atas dengan mempelajari saham yang tepat. Untuk pemula, mulailah saham yang terdaftar dalam IDX30 atau LQ45. Saham syariah juga sudah bisa dibeli bagi kamu yang berfokus pada jenis saham syariah.

        2. Properti Terlalu berisiko dengan saham, kamu bisa menyimpan dana pensiun dengan membeli properti. Aset properti ini bisa berupa tanah, rumah, kios, apartemen, atau kos-kosan yang dapat disewakan per bulan. Kamu nanti bisa menjual properti tersebut ketika harganya melambung di masa depan. Jadi, kamu menunggu beberapa waktu untuk mendapatkan keuntungan. Namun penting diingat bahwa untuk membeli properti dibutuhkan dana yang besar. Kamu juga harus mengetahui properti tidak likuid dan tidak bisa dijual dengan cepat.

        3. Emas Emas juga menjadi primadona dalam hal investasi, dalam hal ini adalah logam mulia. Alasannya jelas, emas melindungi nilai dan harganya juga cenderung naik. Walaupun kenaikannya tidak sebanyak saham atau properti, tapi bisa dikatakan emas adalah instrumen yang harganya stabil. Di masa krisis pun, emas cenderung mengalami kenaikan. Selain untuk dana pensiun, banyak juga masyarakat yang mengandalkan emas sebagai dana darurat. Selain membeli langsung, logam mulia juga sudah bisa dibeli secara digital.

        4. Reksa dana Belum berani berinvestasi saham sejak mula, reksadana bisa kamu jadikan pilihan untuk mengalokasikan dana pensiun. Terlebih, ada manajer investasi yang akan mengatur dana kamu. Berbeda dengan saham, yang mana kamu harus melakukan riset dan evaluasi berkala. Reksa dana ada berbagai macam, dari yang risikonya rendah seperti pasar uang dan yang tinggi seperti reksa dana saham. Untuk tujuan jangka panjang, reksadana saham bisa menjadi pilihan.

        5. Obligasi Terakhir ada obligasi alias surat utang yang tak kalah menggiurkan. Kalau saham memberikan dividen, obligasi memberikan keuntungan berupa kupon yang akan disetorkan setiap bulan. Kupon ini sudah ditetapkan di awal, yaitu pemerintah maupun swasta. Dalam kurun waktu beberapa tahun ini, sudah beberapa kali pemerintah Indonesia menerbitkan surat utang. Bahkan dengan membeli surat utang ini, kamu berinvestasi sekaligus membantu pembangunan negara. Demikian penjelasan mengenai kiat menyiapkan dana pensiun, semoga bisa menjadi pencerahan dan kita bisa sejahtera di hari tua.

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...