• Memeriksa...
  • Sama Kaya Paskah, Hari Raya Nyepi Juga Ada Rangkaiannya, Lho!

        Sama Kaya Paskah, Hari Raya Nyepi Juga Ada Rangkaiannya, Lho!

        Selamat Hari Raya Nyepi untuk seluruh ENtizen yang merayakan.

        Hari ini, seluruh umat Hindu di Indonesia sedang merayakan Hari Raya Nyepi atau dalam bahasa Inggris disebut Silence Day. Nyepi adalah cara umat Hindu di Indonesia merayakan Tahun Baru.

        Tidak sama seperti tahun baru pada umumnya, umat Hindu di Indonesia merayakan dengan cara diam guna menjaga keseimbangan antara diri kita dan alam. Ketika Nyepi, maka salah satu pulau yang menutup diri dari dunia luar yakni Bali, akan terasa lebih istimewa daripada hari-hari lainnya.

        Karena di hari itu, semua akses keluar dan masuk akan ditutup. Entah dari dalam dan luar Bali atau sebaliknya, sampai dari keluar-masuk rumah. Bandara, jalanan, toko, sampai restoran, semuanya akan tutup.

        Namun, umat Hindu serta pemerintah Bali akan memberi kelonggaran bagi hotel. Aktivitas di dalam hotel masih diperbolehkan asal tidak berisik dan mengganggu. Ngomong-ngomong soal Nyepi, tahu nggak sih kalau Nyepi tuh ternyata punya rangkaian proses sama halnya seperti Paskah. Berikut adalah urutannya:

        MELASTI

        Rangkaian prosesi Nyepi yang pertama adalah Melasti. Melasti atau Mekiyis atau Melis, dilaksanakan tiga hari sebelum Nyepi. Acara ini dibuat untuk membersihkan pratima atau arca atau pralingga, menggunakan simbol-simbol yang membantu memusatkan pikiran agar lebih dekat dengan Tuhan. Upacara ini bertujuan untuk membersihkan alam dan isinya serta mengambil amerta dari laut atau sumber air lainnya.

        TAWUR KESANGA

        Setelah Melasti, semua desa di Bali mengadakan upacara pengusiran setan secara besar-besaran di jalan lintas utama desa. Inilah yang biasa kita kenal dengan nama Karnaval Ogoh-Ogoh. Tawur Kesanga biasanya diadakan sehari sebelum Nyepi.

        Patung Ogoh-Ogoh melambangkan roh-roh jahat di sekitar lingkungan yang harus disingkarkan dari kehidupan masyarakat. Tawur Kesanga dilakukan oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

        Setelah melakukan karnaval, umat Hindu akan merayakan Ngerupuk. Seperti membuat keributan dan menyalakan obor, lalu membakar Ogoh-Ogoh untuk mengeluarkan Bhuta Kala dan roh jahat dari kehidupan kita.

        NGEMBAK GENI

        Setelah Tawur Kesanga, maka keesokan harinya umat Hindu akan merayakan Nyepi. Setelah Nyepi, maka umat Hindu kembali menjalankan rangkaian acara terakhir yakni Ngembak Geni. Kenapa dilaksanakan terakhir?

        Karena Ngembak Geni adalah momen di mana umat Hindu akan saling berkunjung untuk bersilaturahmi dan saling bermaafan, serta melakukan Dharma Canthi. Dharma Canthi adalah kegiatan membaca naskah kuno berisi lagu dan liri. Seperti Sloka, Kekidung, Kekawin dan lain sebagainya.

        (Foto: unsplash.com/ruben hutabarat)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...