• Memeriksa...
  • Seram! Begini Cara Kerja Stalker Asal Jepang yang Mencelakai Idolanya

        Seram! Begini Cara Kerja Stalker Asal Jepang yang Mencelakai Idolanya

        Kisah ini bikin kita semua sadar tentang pentingnya berhati-hati saat memakai media sosial.

        Stalker adalah sebuah istilah yang disematkan untuk orang yang memiliki kelainan suka menguntit hidup orang lain. Stalker biasanya menguntit orang-orang yang mereka sukai. Berita soal stalker sebetulnya sudah sering kita dengar dari kehidupan para selebriti.

        Pada tahun 2019 lalu, ada seorang stalker asal Jepang bernama Hibiki Sato yang merupakan penggemar dari Ena Matsuoka, seorang anggota idol group Jepang Tenshitsukinukeniyomi. Kasus ini berawal dari kelemahan teknologi yang dimiliki oleh sebuah kamera beresolusi tinggi.

        Awal mulanya Sato yang begitu terobsesi dengan Matsuoka selalu mencari cara agar bisa dekat dan memiliki idolanya. Sampai suatu hari, Matsuoka mengunggah foto di media sosial pribadinya. Sayangnya, foto itu kemudian menjadi malapetaka karena menimbulkan momen nahas untuk hidup Matsuoka.

        Karena, Sato berhasil menemukan di mana foto itu diambil, lewat pantulan tanda yang terlihat di mata Matsuoka! Konon, Sato melihat tanda halte bus di area mata Matsuoka setelah memperbesar foto tersebut yang ternyata beresolusi tinggi. Sehingga ketika di-zoom foto tersebut tidak blur.

        Beberapa hari kemudian Sato datang dan menunggu Matsuoka di halte tersebut. Benar saja, Matsuoka datang. Setelah itu Sato terus membuntuti Matsuoka sampai ke rumahnya. Baru saja hendak membuka pintu, Sato langsung membekap Matsuoka dan melecehkannya.

        Bahkan wajah Matsuoka juga mengalami luka-luka akibat perlakuan kasar Sato. Setelah kejadian itu Sato tentu langsung diringkus oleh pihak kepolisian Jepang. Sesampainya di rumah, Sato langsung dilecehkan secara seksual oleh Sato.

        Untungnya, Matsuoka dalam keadaan baik-baik saja meskipun trauma berat. Makanya, jargon pentingnya berhati-hati di internet itu tidak boleh diabaikan ya, ENtizen! Karena kemajuan teknologi pada smartphone kamu, bisa jadi justru menjadi kelemahan teknologi itu sendiri.

        (Foto: freepik.com/rawpixel)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...