• Memeriksa...
  • Terancam Punah, Hiu Martil Ditemukan Mati Terdampar di Kawasan Alabama

        Terancam Punah, Hiu Martil Ditemukan Mati Terdampar di Kawasan Alabama

        Mirisnya lagi hiu martil ini sedang hamil sekitar 40 ekor bayi hiu martil. Duh!

        Seiring dengan berubahnya kondisi dunia dan keserakahan manusia, ada banyak efek negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

        Salah satunya adalah ada beberapa jenis hewan dan mamalia yang perlahan-lahan masuk ke dalam daftar terancam punah.

        Dari sekian banyak hewan dan mamalia yang terancam punah, hiu martil adalah salah satunya. Melansir dari marineconservation.org.au, jumlah hiu martil di dunia kini sudah hilang sebanyak 80 persen.

        Status hiu martilpun kini sudah masuk radar terancam punah. Karena itu, para peneliti berusaha semaksimal mungkin menjaga habitat hiu martil agar mereka bisa terus bereproduksi dan turun statusnya alias tidak lagi terancam punah.

        Tapi baru-baru ini sebuah kabar kurang menyenangkan datang dari seekor hiu martil yang ditemukan mati di pantai Orange, Alabama, Amerika Serikat pada 20 April 2023 lalu.

        Bangkai hiu martil ini pertama kali ditemukan oleh para pengunjung yang awalnya berpikir kalau hiu tersebut masih hidup.

        Sehingga mereka beramai-ramai menarik hiu martil berukuran 14 kaki atau sekitar 4,2 meter ini ke laut. Namun setelah diamati, hiu tersebut tidak berontak yang artinya sudah tidak bernyawa.

        Wargapun langsung melapor pada petugas. Ketika petugas tiba di lokasi, mereka menilai bangkai hiu martil masih dalam keadaan baik.

        Sehingga kematiannya diduga belum lama dan masih mudah untuk diteliti soal penyebab kematiannya.

        Termasuk apa yang menyebabkan ia bisa terdampar di pantai Alabama. Saat diperiksa melalui Teknik nekropsi dan autopsi, para peneliti semakin sedih.

        Karena ternyata hiu martil berjenis kelamin betina ini sedang hamil. Jumlah calon bayi hiu martil yang ia kandungpun fantastis.

        Yakni mencapai 40 ekor! Sayangnya, ke-40 ekor bayi hiu martil ini juga sudah mati. Setiap bayi masing-masing berukuran 1,5 kaki atau sekitar 0,4 meter.

        802a5b20-1dc0-46db-8397-aaa25d953c16-large16x9_342993113_252639380492992_1963694464018381330_n.webp

        (Foto: local21news.com)

        Para peneliti dari kelompok Ekologi Perikanan Laut Mississipi State University menduga induk hiu martil tersebut sudah mati sebelum terdampar di pantai.

        Selama proses nekropsi, tim peneliti mengeluarkan dan memeriksa organ-organ utama hiu martil tersebut. Seperti jantung, hati, kerongkongan, lambung, limpa, ginjal dan pankreasnya.

        Namun hasilnya tidak ada tanda-tanda trauma atau penyakit pada organ-organ tersebut. Selanjutnya, para peneliti mengirim sampel dari tulang belakang, jaringan otot dan sirip hiu martil tersebut untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium.

        Sambil menunggu hasil tersebut, untuk sementara para peneliti menduga bahwa induk hiu martil tersebut kemungkinan mati karena stres.

        Sebab saat ditemukan perut hiu martil tersebut kosong. Sehingga diperkirakan ia jarang makan selama beberapa bulan terakhir.

        Salah satu alasan kenapa hiu martil ini tidak makan mungkin karena jumlah pangannya yakni ikan-ikan yang berkurang akibat adanya proses penangkapan ikan oleh nelayan.

        Melansir dari usatoday.com, perwakilan tim peneliti juga mengungkap bahwa hiu martil sangat rentan terhadap efek stres fisiologis karena adanya perburuan hiu. Ditambah, kehamilan juga bisa meningkatkan efek stres fisiologis tersebut.

        Jadi kesimpulan sementaranya, hiu martil betina ini mungkin melarikan diri karena adanya perburuan hiu di daerah tempat tinggalnya. Saat momen pelarian, ia jarang makan karena ikan-ikan yang harusnya ia makan ditangkap oleh nelayan dalam jumlah besar.

        Kondisi tersebut membuat ia stres. Ditambah ia sedang hamil, sehingga rasa stres yang ia rasakan semakin meningkat. Karena itu, hiu martil betina ini tidak bisa bertahan dan mati. Kemudian ombak membawa jasadnya ke bibir pantai Orange.

        hammerhead3.webp

        (Foto: foxnews.com)

        (Foto: oceanographicmagazine.com)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...