6 Cara Ajarkan Anak Berpuasa

Bukanlah hal yang mudah mengajarkan anak berpuasa, besar kemungkinan orang dewasa juga menemui tantangan. Agar tantangan bisa diminimalisir, alangkah baiknya kamu mengajari anak beribadah sejak dini. Berdasarkan penelitian, puasa baik manfaatnya baik secara fisik, pembentukan mental, juga masa depan anak.

Manfaat puasa untuk anak Sejatinya, puasa mendorong seseorang menahan diri. Menahan diri dalam hal ini tidak hanya urusan lapar dan haus, tetapi juga menguji diri agar tidak mudah emosi. Dengan menahan diri, anak akan menjadi pribadi yang tangguh dan selalu optimis. Sebuah riset menarik dilakukan oleh seorang pakar psikologi, Walter Mischel pada 1970 silam. Dinamakan The Marshmallow Test, ia mengadakan eksperimen yang melibatkan anak-anak usia 4-5 tahun. Metodenya simpel. Seorang anak akan dibawa ke sebuah ruangan dan duduk di depan meja. Di meja tersebut sudah disediakan marshmallow. Si anak ditantang untuk tidak menyentuh marshmallow itu selama 15 menit. Jika ia berhasil, ia akan mendapat bonus 1 marshmallow lagi sebagai imbalan. Namun bila gagal, ia hanya akan mendapat marshmallow yang sudah lebih dulu dimakan. Hasilnya sungguh menarik, hanya 3 orang anak yang berhasil menyelesaikan tantangan dari 653 anak yang mengikuti ujian serupa! Wajar saja, setiap anak tentu memiliki fokus dan ketahanan berbeda kala ada hal menyenangkan terpampang nyata di hadapannya. Dua puluh tahun kemudian, Walter mendata anak-anak yang mengikuti tes. Ternyata, semakin lama seorang anak mampu menahan diri terhadap marshmallow, semakin tinggi daya konsentrasi dan logikanya di sekolah. Mereka juga cenderung memelihara persahabatan dan mampu bertahan di bawah tekanan.

Bagaimana cara mengajarkan anak berpuasa? Mengutip berbagai sumber, ada aneka cara yang bisa kamu lakukan nih untuk mengajarkan anak puasa di bulan Ramadan ini.

1. Jelaskan konsep puasa Paling pertama, cobalah menjelaskan konsep dan manfaat dari puasa Ramadan. Jelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Sebagai langkah awal, tidak perlu menakuti anak mengenai dosa dan masuk neraka. Yang ada, si kecil malah enggan berpuasa.

2. Jadi teladan yang positif Setelah sedikit banyak anak mengerti, ajarkan anak melakoni ibadah puasa dengan menjadi contoh yang baik. Tahukah kamu, anak adalah peniru yang ulung. Mereka cenderung mencontoh perilaku orang dewasa di sekitarnya, utamanya orang tua. Dengan mencontoh, sudah tentu anak akan penasaran dan tertarik mempraktikkannya.

3. Mulai secara bertahap Trik berikutnya adalah mulailah secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan anak. Misalnya di hari pertama, awali setengah hari dengan berpuasa sampai Dzuhur. Majukan terus hingga akhirnya tiba momentum anak kuat berpuasa seharian penuh.

4. Lakukan aktivitas ngabuburit Supaya anak tidak jenuh, lakoni puasa dengan aktivitas seru jelang menunggu waktu berbuka. Bagi anak, menunggu waktu berbuka bisa sangat membosankan. Kegiatan yang bisa dicoba seperti memasak takjil atau menu berbuka puasa, membaca buku, bisa juga bermain lego sehingga membuatnya lupa akan rasa lapar.

5. Perhatikan nutrisi Tak kalah penting, pastikan kebutuhan nutrisi anak tercukupi. Sediakan menu berbuka dan sahur yang tak hanya lezat, tetapi juga bergizi. Menu yang tersedia harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang cukup.

6. Berikan penghargaan Jangankan anak, orang dewasa saja pasti senang diberikan apresiasi. Nah, kamu bisa coba melakukan hal ini. Berikan penghargaan atau hadiah, misalnya ketika dia kuat berpuasa sebulan penuh. Tidak melulu hadiah, cukup dengan memberikan pujian dan mengatakan bahwa anak kamu adalah anak yang hebat. Cara sederhana ini akan membuat anak senang dan semakin semangat untuk berpuasa. Apresiasi lain bisa berupa makanan berbuka favoritnya, atau berupa uang di saat lebaran. Hal ini akan membuat anak semangat berpuasa di bulan Ramadan berikutnya. Bagaimana, dari sekian banyak cara ini adakah yang tertarik kamu terapkan di bulan puasa tahun ini?