• Memeriksa...
  • 7 Tanda Perilaku Gaslighting, Jangan Sampai Kamu Jadi Korban!

        7 Tanda Perilaku Gaslighting, Jangan Sampai Kamu Jadi Korban!

        Gaslighting. Belakangan, istilah ini memang menjadi populer. Apa saja tanda-tandanya? “Kita memang perlu hati-hati melihat orang melakukan yang senang melakukan

        gaslighting, terutama dalam sebuah relasi. Biasanya, orang seperti ini memang memiliki ciri yang cukup khas.” Dijelaskan Novy Yulianty, M.Psi., Psikolog,

        gaslighting adalah sebuah tindakan memanipulasi seseorang dengan memaksa korban untuk mempertanyakan pikiran, perasaan dan peristiwa yang dialami. Tindakan ini dilakukan pelaku untuk mendominasi orang lain. Istilah ini pertama kali muncul dari drama dan film yang berjudul “

        Gaslight”. Di mana di dalam film tersebut menceritakan sebuah hubungan pernikahan di mana sang istri mendapatkan kekerasan mental dari sang suami. Suami kerap kali memanipulasi istrinya untuk meyakinkannya bahwa ia akan gila. Faktanya, tak hanya di film saja tindakan ini memang bisa terjadi dalam kehidupan nyata. Baik di dalam hubungan keluarga atau pun profesional. Untuk itulah, penting bagi kita semua untuk memahami, dan mengetahui tanda-tanda seseorang melakukan gaslighting. Sebab, jika dibiarkan berlarut bisa berisiko membuat korban mempertanyakan ‘kewarasannya’ sendiri.

        9 tanda kamu korban gaslighting 1. Sering merasa ada yang salah dalam hubungan tetapi sukar menemukan titik permasalahannya. 2. Tidak merasa bahagia, namun tidak paham apa yang membuat kamu tidak bahagia. 3. Sering meminta maaf pada pasangan padahal sebenarnya tidak tahu kesalahannya apa. 4. Sering kali takut dalam mengungkapkan perasaan dan keinginan. 5. Sering kali merasa dipermalukan. 6. Merasa terisolasi dari keluarga dan teman. 7. Tidak mampu memberikan ‘suara’. 8. Sering kali berusaha menyembunyikan dan memaklumi kesalahan pelaku. 9.

        Insecure.

        Tanda perilaku gaslighting Novy Yulianty, M.Psi., Psikolog dari Kalbu memaparkan ada beberapa ciri khas pelaku

        gaslighting.

        1. Merasa superior “Coba perhatikan, bagaimana cara pasangan saat berkomunikasi. Umumnya

        gaslighting ini bisa dilihat dari cara dia berbicara. Dia selalu merasa superior. ‘Aku tuh lebih dari kamu, lo. Kamu tidak bisa begini kan?’. Nah, umumnya orang manipulatif cenderung seperti ini.”

        2. Sering membuat kita merasa bersalah “Iya, dalam hubungan memang sangat wajar jika sesekali bertengkar. Tapi bagaimana cara menyelesaikannya. Nah, pelaku

        gaslighting ini sering kali menyudutkan, membuat kita merasa bersalah bahwa kitalah yang menyebabkan pertengkaran. ‘Dari semua penyebabnya yang paling banyak memang dikarenakan kamu. Tapi aku nggak apa-apa, kok. Aku memaafkan kamu’. Nah, dari sini akhirnya bisa menimbulkan kalau kitalah yang bersalah, sementara pasangan adalah orang yang baik. Meski kita telah melakukan kesalahan tapi dirinya tetap mau memaafkan. Kalau memang sering seperti ini hati-hati, jangan-jangan kamu sedang kena

        gaslighting.”

        3. Meremehkan perasaan Pada dasarnya, semua individu memerlukan validasi saat merasakan suatu emosi. Apalagi saat merasa sedih dan kecewa. Sementara pelaku gaslighting justru abai akan hal ini. Bukannya mencoba memahami apa yang sedang kamu rasakan, ia justru bersikap meremehkan. Misalnya dengan mengatakan, “Ya, ini ‘kan salah kamu. Rasakan saja akibatnya seperti apa.”

        4. Perbuatan tidak sesuai dengan yang dikatakan Tingkah laku pelaku

        gaslighting juga bisa dilihat dari perilakunya. Di mana apa yang mereka katakan merupakan bualan. Semuanya sekadar kata-kata. Apa yang terjadi justru bertolak belakang.

        5. Membatasi ruang gerak Orang yang manipulatif atau

        gaslighting, umumnya akan mampu meyakinkan korban bahwa orang yang bisa dipercaya adalah dirinya sendiri. Ujung-ujungnya ruang gerak korban pun akan dibatasi.

        6. Membuat lelucon yang sebenarnya tidak lucu Humor dalam sebuah hubungan tentu saja diperlukan. Tapi ingat, humor atau lelucon yang dilemparkan tentu saja bukan sesuatu yang bisa menyakiti hatimu. Membuatmu merasa dipermalukan di depan umum. Akibatnya, kamu akan merasa tidak nyaman, malu bahkan minder di hadapan orang lain.

        7. Memosisikan diri sebagai korban Pelaku akan jarang mengakui kekurangannya. Saat disalahkan, justru ia merancang kebohongan dan memosisikan diri sebagai korban (

        playing victim) untuk menutupi kelemahannya. Hati-hati dengan pelaku

        gaslighting sering kali membuat kamu ragu. Bahkan sampai mempertimbangkan dan mempertanyakan realita yang sebenarnya terjadi. Meski tidak mudah, bukan berarti korban tidak bisa keluar dari tindakan kekerasan emosional ini, lo. Menurut Novy Yulianty, M.Psi., Psikolog ada beberapa kunci yang perlu dipahami, yaitu menyadari bahwa diri kita ini punya potensi dan berharga. “Pada saat keberhargaan diri kita hilang, itu yang paling gawat. Sehingga tanpa sadar kita dengan mudahnya disetir dan dikendalikan orang lain. Ingat, kamu adalah individu yang berharga dan berhak dihormati dan dihargai.”

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...