• Memeriksa...
  • Anak Punya Alergi, Bolehkah Vaksinasi?

        Anak Punya Alergi, Bolehkah Vaksinasi?

        Ada banyak alasan mengapa si kecil perlu diberikan vaksin. Salah satunya tentu saja sebagai bentuk investasi kesehatan tubuh. Itulah mengapa vaksinasi merupakan hak anak. Sudahkah kita sebagai orang tua memenuhinya? Pemerintah telah menyediakan vaksin yang dapat diperoleh secara gratis di fasilitas kesehatan terdekat. Program imunisasi wajib dasar bagi anak-anak dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dilakukan untuk mencegah penyakit, cacat, dan kematian dari wabah. Meskipun manfaat vaksin tidak terbantahkan lagi, tidak sedikit orang tua yang merasa was-was ingin memvaksinasi anak dengan riwayat alergi makanan dan zat tertentu. Bagaimana aturannya, bolehkah anak yang memiliki riwayat alergi mendapatkan vaksin?

        Vaksinasi untuk anak dengan alergi Mengutip dari situs resmi IDAI, tentang tanya jawab imunisasi, dikatakan bahwa anak dengan asma, eksim dan pilek boleh diimunisasi namun orang tua harus sangat berhati-hati jika anak alergi berat terhadap telur. Jika ada riwayat reaksi anafilaktik terhadap telur (urtikaria luas, pembengkakan mulut atau tenggorokan, kesulitan bernafas, mengi, penurunan tekanan darah atau syok) semua hal tersebut merupakan kontra indikasi vaksin influenza, demam kuning dan demam Q. Sedangkan untuk vaksin MMR karena kejadian reaksi anafilaktiknya sangat jarang, masih boleh diberikan dengan pengawasan. Berdasarkan berbagai penelitian, hanya anak-anak yang memiliki alergi yang sangat berat saja yang harus ekstra hati-hati sebelum mendapatkan vaksinasi. Sampaikan kepada dokter Anda mengenai alergi yang dimiliki anak, terutama jika gejalanya berat. Selain itu, anak yang memiliki alergi berat terhadap lateks harus berhati-hati sebelum divaksinasi hepatitis A, Cervarix (kanker rahim), dan rotavirus. Sementara itu, mereka yang alergi parah terhadap ragi perlu berhati-hati terhadap vaksinasi hepatitis B dan Gardasil (kanker rahim). Anak yang alergi terhadap antibiotik neomisin harus waspada terhadap vaksinasi MMR, polio, dan cacar air. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Dr. Tricia McKeever dan rekan juga menyatakan bahwa vaksinasi rutin aman diberikan kepada anak yang menderita asma dan alergi eksim kulit. Peneliti dari John Hopkins pun menambahkan bahwa dokter dapat memberikan obat antialergi sebelum vaksinasi kepada anak untuk berjaga-jaga. Hal ini pun ditegaskan dr. Arnold Soetarso, Sp.A, “Memberikan vaksinasi kepada anak memiliki manfaat yang sangat besar untuk perlindungan kesehatannya. Termasuk untuk anak-anak yang memiliki riwayat alergi, tidak perlu khawatir karena tetap boleh mendapatkannya.” Dijelaskan dr. Arnold Soetarso, Sp.A, selain alergi, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh orang tua sebelum membawa anak untuk vaksinasi.

        Berikut beberapa kondisi anak yang harus dipertimbangkan orang tua sebelum vaksinasi.

        1. Anak dengan penyakit kronis Jika anak mengidap penyakit kronis, seperti kanker sebaiknya tunda dulu imunisasinya. Karena reaksi imunisasi, seperti demam, dapat menyulitkan diagnosis dan penanganan terhadap penyakit kronis. Misalnya, gejala penyakit dapat disalahartikan sebagai gejala dari reaksi tubuh terhadap imunisasi. Namun setelah kondisi anak stabil, imunisasi merupakan hal yang penting untuk melindunginya dari berbagai penyakit

        2. Demam tinggi Jika anak mengalami demam tinggi dengan suhu lebih dari 38,3 derajat Celcius, sebaiknya orang tua menunda jadwal imunisasi, terlebih bagi yang memiliki riwayat kejang demam.

        3. Melemahnya sistem kekebalan tubuh Anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi atau pengobatan tertentu setelah transplantasi sebaiknya ditunda dahulu vaksinnya, karena prosedur tersebut biasanya menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh anak. Meski imunisasi aman diberikan, namun jika kekebalan tubuhnya sedang rendah, imunisasi tidak dapat bekerja optimal sebagaimana pada anak sehat. Pemberian vaksin bahkan dapat memicu penyakit pada anak dengan kekebalan tubuh yang lemah.

        4. Memiliki riwayat alergi parah Jika anak pernah mengalami reaksi alergi akibat imunisasi sebelumnya, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi tersebut sebelum mengikuti imunisasi. Namun, studi oleh

        British Society for Allergy and Clinical Immunology mengatakan anak-anak dengan alergi, termasuk beberapa alergi makanan, anafilaksis terhadap makanan, anak yang mengidap asma, hay fever, eksim – tidak berisiko lebih tinggi mengalami reaksi alergi.

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...