• Memeriksa...
  • Bebas Bosan, Isi Waktu Ngabuburit Bareng Anak dengan 7 Aktivitas Menyenangkan!

        Bebas Bosan, Isi Waktu Ngabuburit Bareng Anak dengan 7 Aktivitas Menyenangkan!

        Saat menjalankan ibadah puasa menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang menanti waktu berbuka. Jangankan anak kecil, orang dewasa juga susah gampang melakukannya. Untuk itulah, ngabuburit tercipta.

        Ngabuburit memang menjadi budaya yang lazim di Indonesia dalam rangka menunggu berbuka. Berasal dari Bahasa Sunda, burit artinya sore menjelang malam. Dalam kamus Bahasa Sunda, ngabuburit berarti menghabiskan waktu sore jelang malam sehingga waktu tak lagi terasa. Awalnya, istilah ini digunakan dalam budaya Sunda untuk anak yang masih belajar puasa. Tujuannya agar mereka tidak merasa bosan dan lapar menanti waktu puasa yang masih lama. Namun,

        ngabuburit semakin kesini kian booming. Tak hanya anak, seluruh kalangan menggemari ngabuburit agar puasa tak lagi terasa lama. Tak lengkap rasanya bulan Ramadan jika belum mengatur waktu bersama keluarga dan sahabat dekat untuk ‘ngabuburit’ bersama.

        Ngabuburit bersama anak bebas bosan Bulan Ramadan adalah momen produktif, alangkah indahnya jika menghabiskan waktu luang di sore hari dengan aktivitas berfaedah. Lakukan ini bareng anak agar puasa kian menyenangkan!

        1. Beribadah Dalam rangka menanti adzan Maghrib, tak ada salahnya kamu mengajak buah hati beribadah. Selain shalat, ajarkan anak mengaji usai shalat Ashar bersama. Agar momen belajar tidak membosankan, siasati belajar iqra dengan medium menyenangkan seperti puzzle yang sudah banyak beredar di pasaran. Bermain sambil belajar, mengapa tidak?

        2. Beberes rumah bersama Aktivitas lain yang bisa dilakukan bersama adalah mengajak anak membereskan rumah. Tak hanya mengajarkan anak bertanggung jawab, aktivitas ini tentu akan meningkatkan bonding-mu dan buah hati. Berikan ia tugas sesuai usianya, ya. Misalnya membereskan mainan yang berantakan jika anak sudah berusia di atas lima tahun. Seiring usia anak bertambah besar bisa menambahkan dengan merapikan kamar, menyiram kebun, atau menyapu halaman.

        3. Crafting Ingin mengasah seni dalam darah anak, mengapa tidak mengajaknya menciptakan karya seni? Mulai dari membuat jam dinding hingga menulis kartu lebaran untuk keluarga besar. Pilihan lainnya, kamu bisa mengajak anak untuk membuat celengan dari botol. Hiasi botol itu dengan kertas origami agar anak lebih semangat menabung. Tertarik mencoba?

        4. Menonton film Dibandingkan tidur seharian, cobalah luangkan waktu mengajak anak menonton film yang bermanfaat. Kalau biasanya kartun, kali ini ajak anak menyaksikan film tentang kisah Nabi dan sahabatnya. Tak hanya menonton, anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan. Kamu juga bisa mengenalkan budaya buka puasa di berbagai negara untuk membuka wawasan dan toleransi anak.

        5. Olahraga Menahan lapar dan haus seharian bukan berarti kamu gak bisa olahraga lho! Olahraga sebaiknya tetap dilakukan demi tubuh sehat dan bugar. Bedanya, pilihlah jenis olahraga yang ringan dan asyik dilakukan bareng anak di rumah atau dekat rumah. Contohnya jalan santai atau bersepeda. Tidak perlu lama-lama, cukup 30-60 menit jelang berbuka puasa.

        6. Menyiapkan menu buka puasa Yang paling menyenangkan sudah jelas: menyiapkan hidangan berbuka puasa! Daripada jajan di luar, libatkan anak membuat makanan berbuka puasa di rumah. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan mengajari anak memasak. Rasa percaya diri akan meningkat, pun anak akan lebih bersemangat saat makan karena dia mengikuti segala prosesnya dari awal. Tidak perlu menyiapkan menu yang susah, buat yang sederhana saja. Sebut saja es buah, pudding, atau spaghetti yang pasti digemari anak.

        7. Kegiatan sosial Ingin menciptakan bulan Ramadan berkesan untuk anak, ajarkan dia berbagi sejak dini. Caranya? Melalui bakti sosial. Kamu bisa mulai dengan mengumpulkan baju atau mainan yang sudah tidak terpakai. Kemas di dalam kardus yang sudah dihias bersama. Nantinya, benda ini disumbangkan ke panti asuhan untuk anak yang kurang beruntung. Sedikit banyak, empati anak akan bertumbuh hingga ia dewasa nanti.

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...