• Memeriksa...
  • Fiks Kelainan, Banyak Pengunjung Lakukan Pelecehan di Ghibli Park

        Fiks Kelainan, Banyak Pengunjung Lakukan Pelecehan di Ghibli Park

        Konon, banyak pengunjung yang melakukan pelecehan terhadap patung-patung tokoh dari film-film Studio Ghibli. Duh!

        Well, isu soal obsesi secara seksual dari para penikmat anime atau tokoh animasi Jepang, memang sudah terjadi sejak lama. Meskipun tidak semua penggemar ya ENtizen! Hanya beberapa orang alias oknum yang memiliki kelainan tersebut.

        Seperti yang baru-baru ini terjadi di Ghibli Park atau Taman Ghibli yang ada di Jepang. Ghibli Park adalah sebuah tempat wisata yang isinya adalah diorama dari film-film yang pernah diproduksi oleh Studio Ghibli.

        Mulai dari Totoro, Spirited Away, Howl’s Moving Castle dan masih banyak lagi. Taman ini merupakan tempat wisata kedua yang dibuka oleh Ghibli setelah sebelumnya, Ghibli lebih dulu membuka museum di tahun 2001.

        Sayangnya, nggak semua pengunjung Ghibli Park adalah orang yang baik. Banyak juga dari mereka yang justru beraksi menyimpang, terutama saat mendokumentasikan diri mereka dengan tokoh-tokoh film dari Studio Ghibli.

        Melansir dari japantoday.com, para pengunjung ternyata banyak yang melakukan pelecehan terhadap patung-patung tokoh yang ada di dalam area Grand Warehouse. Seperti meremas payudara patung Therru dari film Tales from Earthsea atau memotret bagian dalam rok Marnie dari film When Marnie Was There.

        Sikap tidak terpuji ini sebetulnya tidak bersifat kriminal. Tapi, mengingat Ghibli Park adalah tempat wisata untuk banyak orang termasuk keluarga dan anak-anak, tindakan tidak terpuji ini tentu akan sangat mengganggu.

        Tidak menutup kemungkinan jika anak-anak yang melihat mungkin akan menirunya. Apalagi, tokoh Therru dan Marnie sendiri kalau di dunia nyata, adalah anak di bawah umur. Therru berusia antara 14 sampai 17 tahun sedangkan Marnie berusia 12 tahun.

        Di Jepang sendiri usia legal adalah 18 tahun. Jadi, kalau sampai ini terjadi di dunia nyata, hukuman bagi pelaku pelecehan pasti akan sangat berat.

        Hingga berita ini diturunkan, pihak Ghibli Park belum memutuskan untuk buka suara. Tapi, pada tanggal 9 Maret 2023, Hideaki Omura selaku Gubernur untuk wilayah Aichi mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan tindakan tidak terpuji beberapa pengunjung itu.

        Menurutnya, Ghibli Park dibuat dengan misi yang positif. Yakni membenamkan dalam diri setiap pengunjung akan karya-karya kreatif dari Studio Ghibli. Ia merasa sangat menyesalkan tindakan orang-orang yang justru punya niat negatif kala berkunjung ke taman tersebut.

        “Saya harap tidak ada lagi pengunjung yang seperti itu. Semua harus dihentikan mulai dari sekarang,” tutupnya.

        (Foto: timeout.com)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...