• Memeriksa...
  • Kenapa Sih Mau Putus Aja Susah Banget

        Kenapa Sih Mau Putus Aja Susah Banget

        Berkali-kali punya pemikiran pengen putus. Kita bahkan nggak tau kenapa bisa pacaran sama dia, meskipun banyak red flagnya. Kita memilih untuk mengabaikan

        red flag yang sebenernya udah KELIATAN BANGET dan sebenernya dia bukan cowok yang kita mau. Fast forward, tau-tau udah dua tahun aja kita pacaran dan dia mulai ngajak nikah. Fast forward lagi, taunya udah hampir 20 tahun nikah dan sampe sekarang, kita masih belum berpisah juga. Hehe. Menurut artikel dari psikolog Kanada Samantha Joel dan Geoff MacDonald yang diterbitkan di jurnal Personality and Sociology Review, kebanyakan orang memang berpindah ke tahapan-tahapan hubungan tanpa berpikir apakah partner mereka memang orang yang tepat untuk jangka panjang. Joel dan MacDonald bilang, kita memang bisa menyebutkan secara gamblang, kayak apa sih tipe partner yang diinginkan.

        But in the reality, kita akan dating dengan siapapun yang bahkan nggak mendekati kriteria ideal yang kita cari. Ketika kita mulai pacaran sama orang, bahkan kita mulai merevisi kriteria yang kita inginkan, dan mulai fitting kriteria tersebut dengan sosok orang yang ada di depan kita. Lebih jauh lagi, kita bahkan mulai mengacuhkan red flag atau flaw yang ada dan lebih melihat orang tersebut secara positif. Seiring dengan berjalannya waktu dan tingkatan hubungan tersebut meningkat, baik kita maupun pasangan bakalan

        invest lebih banyak ke dalam hubungan tersebut, bikin jadi sayang buat ninggalin hubungan yang sudah dibangun sedemikian lama. Selain itu, kadar dependensi orang terhadap pasangannya bikin kita susah buat pergi dan ninggalin orang tersebut. Semakin kita percaya bahwa pasangan kita adalah pasangan yang highly commited terhadap hubungannya, kita nggak akan kepikiran buat putus sama pasangan kita sebanyak apapun red flag yang dimiliki. Selain itu, bayangan akan

        painful post-breakup atau kenalan sama orang baru, bikin orang males buat putus dan tetap stay pada hubungan yang nggak membawa kepuasan bagi masing-masing pihak. Padahal, kalo dipikir-pikir, setahun dua tahun nangis-nangis ya ngga apa-apa lah ketimbang seumur hidup nangis-nangisnya. Hehe.

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...