• Memeriksa...
  • Life Hacks Negosiasi Gaji Buat Fresh Graduate

        Life Hacks Negosiasi Gaji Buat Fresh Graduate

        Jangan asal iya-iya aja waktu negosiasi gaji. Meski fresh graduate, kamu tetap worth it buat negosiasi gaji sesuai skill, kok. Ikuti cara-cara ini biar penawaran gaji kamu diterima. Jadi seorang

        fresh graduate serba salah, deh. Dianggap baru kelar belajar, banyak perusahaan yang kasih rate gaji rendah banget. Jangankan bergaya, buat kebutuhan sehari-hari aja kamu harus irit-irit. Nah, sebenarnya sebagai fresh grad boleh tidak sih negosiasi gaji? Jawabannya boleh banget, guys. Sayangnya, tidak banyak

        fresh grad yang melakukan ini soalnya ngerasa insecure belum punya pengalaman. Padahal kalau kamu minta gaji lebih dari penawaran kantor ya belum tentu ditolak juga. Nah, buat kamu yang baru mau wawancara kerja, perhatikan tentang negosiasi gaji. Jangan asal iya iya tapi ujungnya gak cukup. Ini dia nih cara buat negosiasi gaji ala

        fresh graduate yang harus kamu tahu.

        1. Cari tahu dulu Lakukan riset terlebih dahulu sebelum kamu datang ke interview kerja. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan dan upah minimum regional (UMR) di lokasi perusahaan yang kamu lamar. Bisa saja gaji yang ditawarkan ternyata di bawah UMR yang berlaku. Pertimbangkan juga

        job desc yang bakalan kamu kerjakan dan skill yang kamu punya. Kamu harus tahu rate gaji fresh grad dengan job desc yang sama dengan kamu. Informasi ini bisa kamu dapatkan dari teman, saudara, atau browsing di internet. Saat ini sudah banyak situs yang menampilkan kisaran gaji perusahaan, seperti Qerja atau Glassdoor.

        2. Sebut gaji spesifik Biasanya kalau lagi wawancara kerja kamu bakalan ditanya

        expected salary yang kamu minta. Meski fresh grad, tidak perlu malu buat nyebut nominal. Jawab saja dengan menyebutkan angka yang spesifik, jangan pakai kisaran apalagi kode-kode. Ternyata, membicarakan gaji secara spesifik juga menunjukkan kalau kamu orang yang tegas soal keuangan dan tahu nilai dirimu. Jadi sebut nominalnya sesuai riset gaji yang sudah kamu lakukan, ya. Tapi ingat, jangan disebut kalau kamu belum ditanya soal gaji ini.

        3. ‘Menjual diri’ selama kuliah

        Fresh graduate tidak jadi alasan buat kamu merasa insecure negosiasi gaji. Kamu tetap worth it meskipun belum punya pengalaman kerja. Jadi tidak perlu ragu buat ‘menjual diri’ selama sesi wawancara. Biasanya perusahaan butuh sosok

        fresh graduate dengan kualifikasi terbaik, dilihat dari segi akademis maupun soft skill. Nah, kamu bisa meng-highlight diri dari bagian-bagian ini. Misalnya, ceritakan tentang soft skill yang kamu dapatkan di organisasi, seminar yang kamu ikuti, atau pembelajaran non-formal lainnya. Kalau

        soft skill yang kamu punya kelihatan cocok dengan perusahaan, HRD tidak akan segan-segan buat memberi gaji sesuai penawaran yang kamu mau. Tapi jangan sekali-kali pakai alasan pribadi buat negosiasi gaji. Misalnya, biaya tanggungan hidup, hutang, atau cicilan. Bukannya kasihan, hal-hal semacam ini justru bikin kamu kelihatan tidak profesional.

        4. Gigih meski ditolak Setelah negosiasi gaji pertama dan kamu ditolak, jangan patah arang dulu. Kamu harus gigih mempertahankan

        expected gaji yang kamu minta secara santun. Terus yakinkan HRD dengan alasan-alasan yang rasional dan logis. Misalnya, bicarakan tentang beban kerja yang akan kamu tanggung dan gaji yang sepadan untuk itu. Alasan yang terdengar tegas dan logis biasanya akan dipertimbangkan oleh HRD.

        5. Fleksibel Kalau

        final result-nya HRD tidak mau memberi gaji sesuai yang kamu harapkan, lakukan teknik fleksibel. Caranya tanya kompensasi lain di luar gaji pokok yang bisa kamu dapatkan. Misalnya, biaya transportasi, asuransi kesehatan, dan bonus tahunan. Kalau kamu merasa puas dengan kompensasi ini berarti terima saja. Sebaliknya, kalau kamu belum puas, coba lihat

        benefit lain. Pertimbangkan apakah menurut kamu perusahaan ini worth it tidak untuk memberi experience selama beberapa waktu ke depan atau punya nama besar yang bisa jadi ‘batu loncatan’ untuk karier kamu. Kalau worth it, boleh deh kamu pertimbangkan buat masuk. Sebagai

        fresh graduate pasti banyak banget tekanan yang kamu punya, salah satunya cepat-cepat mendapatkan pekerjaan. Tapi tidak berarti kamu harus pasrah dikasih porsi kerjaan dengan gaji yang tidak sebanding. Jadi, beraniin aja dulu buat negosiasi gaji.

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...