• Memeriksa...
  • Mengenal Gangguan Hyperthymesia yang Bikin Seseorang Nggak Bisa Lupa Ingatan

        Mengenal Gangguan Hyperthymesia yang Bikin Seseorang Nggak Bisa Lupa Ingatan

        Melupakan ingatan yang ada di memori ternyata adalah hal yang normal.

        Tahun 2020 lalu, ada sebuah drama Korea Selatan yang berkisah tentang seorang pembaca berita bernama Lee Jung Hoon, yang mengidap gangguan hyperthymesia. K-Drama tersebut berjudul Find Me in Your Memory

        Pertanyaannya, hyperthymesia itu apa sih? Melansir dari livestrong.com, hyperthymesia adalah sebuah ganggguan atau sindrom, di mana otak penderitanya tidak memiliki kemampuan untuk menghapus memori-memori tertentu.

        Pada dasarnya, otak kita akan menyeleksi memori-memori yang masuk ke dalam otak kita. Mana hal-hal yang penting untuk disimpan dan mana yang tidak. Pemilihan ini, biasanya dilakukan oleh otak berdasarkan seberapa sering ingatan tersebut dipakai.

        Atau, otak biasanya akan menyeleksi memori-memori tertentu yang mungkin punya efek trauma atau buruk untuk seseorang. Nah, penderita hyperthymesia nggak punya kemampuan ini.

        Artinya, semua memori yang masuk ke dalam otaknya tersimpan dengan baik. Lebih parahnya lagi, mereka juga mengingat setiap detail dari memori tersebut. Percaya atau nggak, tidak kehilangan memori adalah hal yang amat sangat menyiksa lho, ENtizen.

        Contohnya seperti yang ada di K-Drama Find Me in Your Memory, Jung Hoon memiliki trauma kala kekasihnya meninggal dunia karena dibunuh oleh seseorang. Bayangkan rasa trauma yang ia rasakan karena terus mengingat kejadian itu dengan sangat jelas.

        Menyiksa sekali kan? Tapi apa sih yang menyebabkan seseorang menderita hyperthymesia?

        PENYEBAB HYPERTHYMESIA

        Melansir dari medicalnewstoday.com, dugaan sementara munculnya gangguan ini adalah karena faktor psikologis, genetik dan biologis. Tapi, karena kasus hyperthymesia di dunia sangat sedikit, jadi belum ada hasil penelitian mendalam soal gangguan ini.

        CARA MENGATASINYA

        Pertanyaan berikutnya adalah, apakah gangguan ini bisa diatasi? Jawabannya adalah tidak bisa. Tapi, hyperthymesia bisa dikendalikan. Caranya adalah dengan melakukan terapi trauma seperti EMDR, Gestalt, Fokus Emosi, Psikoterapi Pemrosesan Somatik, Paparan, sampai Hipnoterapi.

        Melalui terapi-terapi ini, seseorang bisa belajar mengendalikan ingatannya, dengan mengendalikan emosinya lebih dulu. Sebab emosi adalah pemicu munculnya ingatan yang ada di kotak memori seseorang.

        (Foto: freepik.com/freepik)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...