• Memeriksa...
  • Mitos-Mitos Tentang Kesehatan yang Ternyata Salah

        Mitos-Mitos Tentang Kesehatan yang Ternyata Salah

        MSG menyebabkan anak jadi bodoh. Tusukan jarum atasi stroke. Oleskan pasta gigi saat mengalami luka bakar. Main ponsel di tempat gelap sebabkan tumor mata. Mie instan sebabkan kanker. Masih ingatkah dengan mitos-mitos seperti itu? Dalam beberapa hal, masyarakat masih percaya terhadap mitos-mitos yang beredar dari mulut ke mulut. Tidak hanya tentang sesuatu yang berbau klenik, tapi juga tentang kesehatan. Sering kali mitos-mitos tersebut mudah dipercaya karena minimnya edukasi tentang kesehatan di kalangan masyarakat. Parahnya lagi, justru fakta tentang kesehatan malah jarang dan lebih sulit dipercaya. Jika tersebar mitos seputar kesehatan yang tidak dibarengi dengan fakta medis maka akan menimbulkan salah kaprah dan menyesatkan masyarakat. Akibatnya, terjadi simpang siur dalam memahami penyebab penyakit atau kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Bisakah kamu membedakan mitos dan fakta? Setiap harinya, beredar banyak informasi tentang kesehatan yang berasal dari berbagai sumber, termasuk media sosial. Namun, informasi-informasi tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya, terlebih jika tidak didukung dengan data medis yang kuat. Kemajuan teknologi dan informasi seharusnya mampu meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait kesehatan. Namun kenyataannya, hal tersebut belum bisa menghapuskan mitos kesehatan yang tidak benar. Diperlukan sikap kritis selalu meragukan informasi sehingga tidak mudah untuk menerima informasi baru khususnya dari media sosial. Dilansir dari

        onhealth.com, berikut ini adalah beberapa mitos kesehatan yang sudah terungkap.

        Apakah Vaksin Berbahaya? Saat awal diberlakukannya vaksin untuk Covid-19, banyak beredar berita palsu yang menyebabkan berbagai ketakutan di kalangan masyarakat. Ketakutan tersebut membuat vaksin mendapat banyak kecaman. Terbukti dengan banyaknya orang yang menunda atau menghindarinya sama sekali proses vaksinasi. Namun apakah ketakutan itu beralasan? Kenyataannya vaksin itu sama seperti obat lain dan tentu dapat menyebabkan efek samping, seperti rasa tidak nyaman dan benjolan merah kecil di sekitar tempat suntikan. Namun di sisi lain, vaksin adalah perlindungan terbaik dari penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Penyakit seperti polio, campak, dan batuk rejan telah berhasil dikendalikan dengan vaksin. Oleh karena itu, untuk perlindungan semua orang, vaksinasi adalah pilihan terbaik dan paling bijaksana.

        Apakah dudukan toilet bisa tularkan penyakit? Perlu diingat bahwa mikroba penyebab penyakit ada di mana-mana. Kamu bisa menemukannya di uang, keyboard, knop pintu, dan bahkan di ponselmu. Tak menutup kemungkinan mereka juga mungkin ada di dudukan toilet. Tapi jika diperhatikan lagi, mana yang lebih sering dibersihkan, toilet atau ponsel? Mana yang dipegang lebih dekat ke wajah? Dibandingkan dengan benda lain yang disentuh setiap hari, toilet bukanlah sumber mikroba pembawa penyakit yang paling utama. Salah satu mitos yang perlu ditepis adalah tentang penyakit menular seksual. Nyatanya penyakit ini bertahan dan menyebar dari kontak kulit ke kulit, dan begitu ketika mengenai porselen dingin, mereka akan mati. Bahkan hingga saat ini belum pernah ada laporan kasus tentang penyakit menular seksual yang ditularkan lewat duduk di kursi toilet. Bagaimanapun, tidak menutup kemungkinan bahwa dudukan toilet bisa menyebarkan penyakit karena tetap terdapat mikroba, salah satunya mikroba yang menyebabkan pilek dan flu. Jadi ingatlah untuk selalu mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah setelah masuk toilet.

        Deodoran menyebabkan kanker payudara? Pada tahun 1990-an, beredar email berantai yang meyakinkan orang-orang bahwa deodoran meningkatkan risiko kanker payudara. Email tersebut mengklaim bahwa deodoran menjebak bahan kimia berbahaya di dalam tubuh kamu, bahwa mengoleskan deodoran di ketiak kamu akan merintangi keringat dan garam tubuh. Berita ini masih beredar sampai sekarang. Padahal mitos ini tidak benar. Apa yang menghilangkan racun yang lebih berbahaya dalam tubuh kamu? Air seni dan kotoran kamu akan melakukannya. American Cancer Society mengatakan tidak ada hubungan antara deodoran dan kanker payudara.

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...