• Memeriksa...
  • Tanda Ibu Hamil dan Menyusui Harus Membatalkan Puasa

        Tanda Ibu Hamil dan Menyusui Harus Membatalkan Puasa

        Sudah menjadi kewajiban umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa, tidak terkecuali ibu hamil dan menyusui. Namun, ada kondisi tertentu bagi ibu hamil dan menyusui yang dianjurkan membatalkan puasanya. Bukan apa, kondisi medis bisa saja jadi membahayakan kondisi ibu dan janin di dalam kandungan. Sebagai informasi, trimester kedua merupakan waktu paling tepat bagi ibu hamil yang ingin ikut berpuasa. Sebabnya, di usia kandungan ini janin sudah lebih matang dan kuat. Di trimester awal, tubuh masih berjuang dengan berbagai perubahan drastis yang diakibatkan hormon kehamilan. Sementara pada trimester akhir, janin terus berkembang menyempurnakan organ-organ vital sehingga ibu hamil disarankan makan teratur.

        Tanda ibu hamil dan menyusui harus membatalkan puasa

        1. Dehidrasi Gejala awal bumil harus membatalkan puasa adalah ketika mengalami dehidrasi. Sepanjang kehamilan, kamu tentu membutuhkan asupan cairan lebih banyak untuk janin. Ada banyak efek negatif bila dehidrasi terjadi pada ibu hamil. Kamu bisa merasakan kejang atau syok. Kekurangan cairan artinya mengurangi pasokan air ketuban sebagai pelindung janin. Gangguan cairan ketuban akan sangat memengaruhi tumbuh kembang janin. Untuk itu, sadari gejala dehidrasi antara lain merasakan haus berlebih, mulut dan bibir terasa kering, cepat merasa lelah atau mengantuk lebih dari biasanya, tidak buang air kecil selama lebih dari delapan jam, hingga kulit kering. Dehidrasi pada ibu hamil juga ditandai dengan sembelit, pusing yang tidak kunjung hilang ketika bangkit dari tempat duduk, mata berkunang-kunang, merasa mau pingsan, linglung dan tidak bisa berpikir, napas memburu menjadi pertanda ibu hamil harus lekas membatalkan puasanya.

        2. Mual dan muntah Sudah jadi sahabat harian bagi ibu hamil merasakan mual dan muntah. Namun, apabila kamu mengalaminya ketika sedang berpuasa segeralah berbuka. Usai berbuka, konsumsi makanan yang bernutrisi. Beristirahatlah hingga mual dan muntahnya berhenti. Konsultasikan ke dokter jika hal tersebut telah dilakukan namun mual masih ada dan tidak kunjung mereda.

        3. Mimisan Hormon kehamilan membuat aliran darah meningkat sehingga pembuluh darah di hidung membengkak dan pecah. Itulah mengapa ibu hamil rentan mengalami mimisan. Sebenarnya mimisan saat hamil tidak terlalu membahayakan, tapi harus tetap diperhatikan jika terjadi saat puasa. Waspadai jika disertai gejala berikut: - Menjadi pusing atau lelah seketika setelah mimisan - Sulit bernapas saat mimisan - Dada terasa nyeri dan sesak saat mimisan - Perdarahan yang keluar dari hidung tidak berhenti setelah 30 menit - Darah mimisan keluar banyak - Kulit wajah jadi pucat sehabis mimisan

        4. Pergerakan janin berkurang Tanda lain yang tak kalah krusial adalah, apakah janin masih aktif bergerak. Jika jawabannya tidak, batalkan puasa. Segera hubungi dokter untuk menanyakan solusi terbaik. Hitung seberapa banyak gerakan dan tendangan bayi selama dua jam ketika bayi biasanya aktif. Bila jumlah gerakan dan tendangan berkurang, kamu sebaiknya segera membatalkan puasa. Hubungi dokter jika gerakan masih belum ada kendati sudah membatalkan puasa.

        5. Ibu hamil berisiko mengalami tekanan darah tinggi Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa berikutnya adalah adanya risiko mengalami tekanan darah tinggi. Ibu hamil yang berisiko tinggi atau malah sudah didiagnosis preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil) harus segera membatalkan puasanya. Gejalanya antara lain mata berkunang, sakit kepala, bengkak di kaki dan tangan, sulit bernapas, hingga mual dan muntah. Ibu hamil bisa langsung minum obat hipertensi dan segera cek tekanan darah. Tidak berbeda jauh, ibu menyusui juga harus memerhatikan kapan sebaiknya membatalkan ibadah puasa. Segeralah membatalkan puasa jika merasakan adanya gejala dehidrasi. Kamu bisa menggantinya di hari lain, kesehatan kehamilan dan janin lebih penting.

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...