• Memeriksa...
  • Tanda-tanda Kamulah Orang Yang Toxic Dalam Hubungan Kamu Tanpa Kamu Sadari

        Tanda-tanda Kamulah Orang Yang Toxic Dalam Hubungan Kamu Tanpa Kamu Sadari

        Jika kamu berkali-kali berada di sebuah hubungan yang toxic, coba cek lagi ke dalam diri kamu sendiri, jangan-jangan selama ini kamulah yang toxic, bukan pasangan kamu? Waktu kita lagi ada di dalam suatu hubungan dan hubungan itu bermasalah—ditambah kita punya

        history berkali-kali terjebak di dalam hubungan yang toxic atau bermasalah, mungkin kita akan lebih punya pandangan buat “kenapa sih ini bisa kejadian?” daripada “apa yang bikin ini terjadi?”. Kita menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mencari tahu kesalahan pasangan, mencari red flag yang mungkin terlewat sama kita, dan bahkan cenderung punya kewaspadaan lebih karena ya itu tadi, kita pernah ada di dalam toxic relationship jadi kita seolah-olah mengalami déjà vu karena kita mengalami perlakuan toxic atau pattern toxic yang pernah kita lewati sebelumnya. Tapi bagaimana kalau ternyata, diri kita sendiri malah jadi orang yang

        toxic tanpa kita sadari? Mengidentifikasi dan mencari tahu perlakuan

        toxic yang dilakukan pasangan kepada kita itu memang sangat membantu, tapi kalau ternyata dari awalnya hubungan ini dibangun di atas pondasi yang rapuh—kayak dari awal ngga ada rasa percaya, banyak rasa takut di dalam diri—mungkin banget kalo ternyata malah kita sendiri yang juga melakukan perbuatan toxic di dalam hubungan ini. Yuk kita cek, apa sih yang kira-kira bisa bikin kita jadi toxic di dalam hubungan ini:

        1. Fear of abandonment Kalau kita sebelum ada di

        relationship ini punya ketakutan untuk diabaikan atau fear of abandonment dan masih membawa ketakutan ini ke dalam kehidupan kita, kita bisa merefleksikannya ke dalam hubungan ini dengan bersikap clingy atau curigaan kayak ngecek HP-nya setiap hari, nggak ngebolehin dia ketemu temennya, pokoknya segala hal yang bikin dia nggak bisa ‘kemana-mana’. 2. We have low self-esteem Kalo kita ngerasa nggak pede sama diri sendiri, mungkin kayak ngerasa nggak berharga atau nggak lebih kayak orang lain, kita bisa memproyeksikan rasa rendah diri tersebut ke pasangan lewat hal-hal seperti mengkritik pasangan kita, ngata-ngatain apapun keputusan mereka, sampai ke hal seperti selingkuh untuk membuktikan ke diri sendiri kalo kita nih ternyata emang laku loh dan diinginkan.

        3. Susah mengekspresikan apa yang kita mau Kalau kita selalu sulit buat ngomongin apa yang kita mau atau butuh, bahkan dari hal kecil sekalipun sampai ke hal yang paling krusial, kita bisa saja membawa ini ke hubungan kita. Bukannya ngomongin secara jelas, tapi kita malah muter-muter nemuin cara lain untuk memberi tahu orang lain apa mau kita kayak passive-aggressive communication daripada ngomongin secara langsung.

        4. Your partner is everything for you Dalam hubungan yang sehat, ada batas-batas yang jelas di antara kita dan pacar kita. Kayak contohnya kita punya

        me-time masing-masing, mengeksplor hobi masing-masing, dan main sama temen-temen. Jadi meskipun kita ada di dalam satu hubungan, tapi kita juga bisa tetap jadi individu yang bebas melakukan apapun yang jadi fokus kita. Kalo kita pernah mengalami emotional abuse, susah banget rasanya jadi sebuah ‘individu’ yang nggak tergantung sama orang lain, jadi bisa aja kita kayak ngambek kalo dia mau ngapa-ngapain sendiri. Ayo dicek, apakah kita memiliki salah satu atau bahkan empat

        traits dari toxic traits di atas? Kalau iya, then it’s okay. The awareness that we have about one of those traits, is the first stage towards a positive change. Harus selalu diingat bahwa partner kita bukanlah terapis yang bisa membantu kita untuk berubah jadi lebih baik. Selalu konsultasikan dengan psikolog atau terapis profesional supaya traumanya cepat sembuh, ya!

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...