• Memeriksa...
  • Tidak Sulit, Ini Tips Anti Panik Jadi Orang Tua Baru

        Tidak Sulit, Ini Tips Anti Panik Jadi Orang Tua Baru

        Tidak bisa dipungkiri, ada saatnya ketika jadi orang tua baru, kita merasa clueless dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Namun ingat satu hal, semua orang tua mengalaminya. Menjadi orang tua bisa menjadi sangat menyenangkan, tetapi sekaligus perlu kerja keras – terlebih lagi bagi orang tua baru. Mau tidak mau, harus bisa beradaptasi dengan perubahan dalam rutinitas sehari-hari. Benar tidak? Tenang. Jangan panik dulu, sebab ada beberapa kiat yang perlu diperhatikan dan dilakukan. Belajar anti panik jadi orang tua baru proses panjang yang penuh

        trial dan error. Butuh waktu sampai akhirnya kita merasa nyaman dan percaya diri menjalani peran sebagai orang tua.

        Cara bahagia jadi orang tua baru Bagaimana menjadi orang tua dengan bahagia? Bagaimana tips anti panik jadi orang tua baru? Hal tersebut sudah lama menjadi perhatian Dr. Harvey Karp, dokter spesialis anak asal Amerika Serikat pendiri situs ‘

        happiest baby’. Ia juga sering membuat video tentang bagaimana cara dan tips menjadi orang tua baru lewat Youtube. Memberikan berbagai jurus-jurus ampuh bagaimana menenangkan bayi. Menurut dr. Harvey, saat jadi orang tua baru, tentu saja banyak informasi dan banyak orang akan memberitahu kita tentang cara dan seluk beluk jadi orang tua baru. Ya, kita memang akan membutuhkannya, namun selain cara-cara teknis jadi orang tua baru, kami akan merangkum juga kiat yang bisa memudahkan dan menikmati perjalanan sebagai orang tua baru. Apa saja? Berikut informasinya!

        1. Jangan menghakimi diri saat anak sakit Jika anak demam untuk pertama kalinya, sakit dan mengalami gangguan-gangguan kesehatan pertama kali lainnya, maka tak perlu menyalahkan dan menghakimi diri sendiri sebagai orang tua. Jadi orang tua baru harus baik pada diri, dan mendukung diri sendiri dengan demikian kita akan bahagia melewati proses jadi orang tua. Tetap tenang, jangan panik berlebihan karena demam bukanlah penyakit melainkan reaksi tubuh anak untuk melawan infeksi dari luar. Dari pada gelisah, segera ukur suhu tubuh anak dengan termometer, anak masuk kategori demam ketika suhu tubuhnya di atas 38 derajat. Ketika anak demam, jangan terburu-buru memberikan obat penurun demam. Obat penurun demam boleh diberikan pada bayi di atas usia 3 bulan dan diberikan ketika suhunya di atas 38 derajat Celcius. Adapun obat penurun panas yang direkomendasikan adalah berjenis parasetamol. Untuk dosis yang dianjurkan 10 mg per kilogram berat badan atau sesuai panduan yang tertera pada kemasan. Selain dengan pemberian obat, suhu tubuh juga bisa diturunkan dengan melakukan kompres. Kompres dengan air hangat, menurunkan suhu tubuh dengan pengompresan pada prinsipnya adalah membuat pembuluh darah melebar agar panas tubuh bisa menguap.

        2. Saat muncul ruam di pipi bayi, jangan salahkan ASI Perlu diketahui bahwa tidak semua ruam di pipi adalah tanda bahaya. Kita perlu mengenali kemerahan di pipi anak itu masuk kategori alergi atau bukan. Banyak orang tua baru percaya ruam kemerahan di sekitar pipi anak adalah karena terkena ASI, hal ini adalah informasi yang salah. Akibatnya, ibu jadi tak percaya diri untuk menyusui. Pada bayi baru lahir sampai berusia 3 minggu, kadang muncul ruam kemerahan berupa bintik-bintik di sekitar dahi, pipi, dan hidung. Ruam itu disebut Erythema toxicum dan ini normal. Tak usah panik karena biasanya ruam akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada juga ruam yang harus diwaspadai, jika ruam tak hanya terjadi di area pipi bayi saja, konsultasikan ke dokter karena bisa jadi ruam tersebut merupakan tanda dermatitis atopik. Hal tersebut menjadi tanda alergi dari susu sapi pada anak, jadi bukan karena kena ASI, melainkan prosesnya dari dalam tubuh anak yang manifestasinya berupa ruam kemerahan yang muncul. Ciri ruam yang muncul akibat dermatitis atopik yaitu di pipi, lipatan tangan, dan lipatan kaki. Jika ini yang terjadi, maka berkonsultasilah kepada dokter anak untuk mengatasi lebih lanjut.

        3. Menangani anak ketika terjatuh Jangan panik kalau setelah terjatuh anak masih menangis dan aktif bergerak. Namun kalau setelah jatuh anak muntah, maka ini merupakan tanda bahaya yang harus mendapatkan pemeriksaan dokter. Yang terpenting, selalu waspada. Gendong anak dengan baik, gunakan alat bantu gendongan bila perlu, dan meletakkan anak di tempat-tempat yang aman, tidak di ketinggian.

        4. Tips anti ribet MPASI pertama Prinsip pemberian MPASI adalah tepat waktu, adekuat, dan aman. Tepat waktu artinya, pemberian MPASI diberikan ketika anak berusia 6 bulan dan sudah menunjukkan tanda-tanda bisa makan. Orang tua baru harus memerhatikan kapan anak siap untuk menerima MPASI, selain usia anak, perhatikan juga reaksinya ketika diberi makanan. Leher bayi sudah harus kuat menopang kepalanya, dan bisa tegak dan kuat untuk disuapi makanan. Lalu pemberian MPASI harus adekuat yang artinya porsi dan tekstur yang diberikan sesuai tahapan usianya. ASI masih memegang peranan penting sebagai sumber nutrisi dan kalori MPASI baru sekitar 30% saja. Adapun tekstur MPASI adalah halus. Porsi dan tekstur anak naik secara bertahap agar oromotor anak ikut berkembang. Tekstur MPASI untuk usia 9-12 bulan adalah cincang kasar, dan 12 bulan ke atas adalah seperti makanan keluarga. Orang tua baru juga harus memahami cara pengolahan MPASI yang bersih dan aman, serta mengetahui jenis makanan yang baik yang dianjurkan maupun tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak di bawah 1 tahun.

        5. Ingat, tumbuh kembang anak bukanlah pertandingan Pada hakikatnya, tumbuh kembang anak bukanlah lomba. Tumbuh kembang anak terjadi dalam rentang usia tertentu. Yang harus diingat adalah pertumbuhan dan perkembangan anak sifatnya interval, Artinya tumbuh kembang anak terjadi pada rentang usia tertentu. Misalnya, kemampuan anak untuk bisa berjalan terjadi pada rentang usia 12-18 bulan, maka ada anak yang memang tepat usia 12 bulan sudah bisa jalan, tapi ada yang baru bisa jalan pada usia 15 bulan. Selama masih dalam rentang usia, maka kategorinya masih aman. Dengan memahami interval usia itu, orang tua bisa terhindar dari membanding-bandingkan perkembangan anak dengan anak lain yang sebaya. Memahami rentang waktu pertumbuhan anak juga dapat mengantisipasi kapan harus ada intervensi ketika tumbuh kembang anak tidak mengalami kemajuan seperti seharusnya.

        6. Percaya diri! Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya. Namun bukan berarti tidak bisa dipelajari. Apalagi di era digital seperti sekarang ini yang memudahkan kita mendapatkan informasi akurat dari para ahli. Wajar jika pada awalnya kerap kali diwarnai rasa tak percaya diri. Merasa sudah melakukan yang terbaik untuk anak, namun juga kadang masih merasa ada yang kurang. Nah, dengan mencari ilmu perlahan akan menumbuhkan rasa percaya diri. Kuncinya, terus belajar. Ingatlah bahwa jika kita memang berusaha melakukan yang terbaik untuk pertama kali sebagai orang tua. Jika mengalami kesulitan, jangan takut untuk meminta bantuan. Demikian informasi tentang tips anti panik jadi orang tua baru, semoga bermanfaat!

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...