Tips Mengalokasikan Pos Keuangan Pasangan Muda

Pasangan yang baru menikah ibarat membuka gerbang baru untuk segala hal, tak terkecuali finansial. Agar tidak memicu konflik, penting untuk kamu dan pasangan mengetahui jenis pos keuangan yang sebaiknya dimiliki. Tujuannya jelas, agar keuangan terkelola dengan baik. Pun kamu dan keluarga lebih bisa menata tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Jenis pos keuangan keluarga

1. Pos biaya hidup Untuk bisa memiliki keuangan keluarga yang ideal, kamu harus menjadikan pos keuangan untuk biaya hidup sebagai prioritas pertama. Seperti namanya, pos ini bersifat wajib untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contohnya kebutuhan makan, tagihan air, listrik, dan dana lainnya yang tidak bisa ditunda. Normalnya, alokasikan 50% untuk kebutuhan hidup ini, ya.

2. Biaya sosial Pos keuangan rumah tangga selanjutnya yang harus diperhatikan adalah biaya sosial. Banyak orang yang terkadang melupakan bahwa berdonasi sangat penting untuk dilakukan. Untuk memudahkan dalam membuat pos ini, kamu bisa mencoba memulainya dengan menyisihkan pendapatan bulanan minimal sebesar 2,5 persen sampai 10 persen untuk beramal dan kegiatan sosial lainnya. Tentunya sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial.

3. Pos utang Pos satu ini diperuntukkan bagi pasangan muda yang masih memiliki beban cicilan. Persentase dari penghasilan harus disiapkan hingga cicilan lunas. Pastikan jumlah semua cicilan yang ditanggung tidak lebih dari 30 persen pendapatan bulanan. Karena kalau melebihi nominal tersebut, maka beban keuangan kamu juga akan menjadi terlalu berat. Jika tidak ada utang bagus, kamu dapat mengalokasikan untuk dana tabungan atau kebutuhan lainnya.

4. Jangan lupakan dana darurat Selain pos utang, kamu juga harus memiliki dana cadangan untuk kebutuhan darurat yang bisa kapan saja terjadi. Pos dana darurat ini digunakan ketika ada kejadian yang tidak terduga, seperti kendaraan mogok di jalan, handphone rusak, dan hal-hal yang membutuhkan biaya segera. Idealnya, bagi keluarga muda yang tidak mempunyai anak harus memiliki dana darurat sebesar sembilan kali dari pengeluaran rutin bulanan. Balik lagi, jumlah ideal bisa berbeda antar keluarga. Semakin banyak tanggungan, akan lebih baik jika alokasi dana darurat diperbesar. Mengingat harus bisa diambil kapan saja, simpan di rekening terpisah yang mudah dicairkan.

5. Premi asuransi Pos keuangan rumah tangga yang tidak kalah penting adalah asuransi. Dengan memiliki asuransi kesehatan, kita bisa mengantisipasi skenario terburuk saat ada anggota keluarga yang jatuh sakit. Jika sudah ada BPJS Kesehatan sebenarnya cukup, tetapi tak ada salahnya menambah asuransi yang lebih lengkap.

6. Alokasikan uang untuk investasi Untuk membuat pos keuangan yang satu ini, kamu bisa mencoba dari menyisihkan sekitar 10% penghasilan bulanan ke instrumen investasi yang keamanannya sudah terjamin. Nantinya, investasi disesuaikan dengan tujuan finansial. Misalnya dana liburan, pendidikan anak, atau tujuan lainnya.

7. Keperluan hari tua Bersusah dahulu, senang kemudian adalah premis yang sebaiknya dipegang keluarga muda. Dari seluruh total penghasilan, pastikan kamu dan pasangan menyisihkan gaji untuk hari tua nanti. Semakin dini disiapkan tentu semakin bagus. Mengingat waktunya masih panjang, kamu bisa menyimpannya di instrument investasi bersifat agresif misalnya reksadana saham atau membeli saham secara langsung.

8. Dana pendidikan anak Bagi pasangan muda yang baru saja menikah dan berencana memiliki anak, maka pos pendidikan anak sebaiknya disiapkan sedini mungkin. Terlebih, inflasi membuat dana pendidikan semakin mahal dari tahun ke tahun. Sisihkan 10 hingga 15% dari penghasilan kamu dan pasangan. Pastikan kamu dan pasangan juga melakukan riset mendalam demi pendidikan anak yang terbaik. Itu dia jenis pos keuangan yang sebaiknya ada dalam keluarga kamu. Sekali lagi, hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan keputusan bersama pasangan. Semoga bermanfaat!